Sabtu, 18 Agustus 2012

Ada 3 Proklamasi di Indonesia


Proklamasi 17 Agustus 1945
Pagi itu di jalan Pegangsaan Timur, Jakarta, sudah dipenuhi dengan orang-orang yang berharap peristiwa besar akan terjadi. Jumat, 17 Agustus 1945, halaman rumah di jalan Pegangsaan Timur no.56 menjadi tempat berkumpulnya para pemuda. Sebuah tiang menjadi tatapan dan mereka berharap mimpinya akan berkibar di ujung tiang itu.

Seseorang memasuki halaman, lalu menuju ke dalam rumah. Sejenak ia mendapatkan keheningan, waktu menunjukkan pukul delapan pagi. Lalu ia memasuki sebuah kamar dan mendapatinya sedang tertidur pulas. Pelan-pelan ia mengusap kaki seseorang yang terlihat lelah. Lelaki itu baru pulang pagi tadi dari Rengasdengklok.

Lelaki itu terbangun dan memandangnya. Senyumnya begitu lemah, terucap kata, “pating greges.” Tamu yang disapanya memberikan obat, setelah memeriksa ada panas di tubuh lelaki yang dibangunkannya.

Dialah seorang dokter bernama dr. R. Soeharto, dan lelaki yang mengatakan dirinya tak enak badan itu adalah Soekarno. Lalu atas persetujuan Soekarno, sang dokter memberinya sebuah suntikan chinine-urethan intramusculair. Lalu Soekarno melanjutkan tidurnya sejenak.

Pukul 9.30 pagi, Soekarno terbangun, tubuhnya terlihat lebih sehat. Ketika berjumpa dengan sang dokter, ia meminta agar Hatta segera dipanggil untuk datang.

Dengan berpakaian rapi, mengenakan pakaian serba putih (celana lena putih dan kemeja putih) dengan potongan yang saat itu popular disebut sebagai “kemeja pimpinan” dengan bersaku empat, Soekarno menyambut Hatta dan segera menuju halaman depan rumahnya. Sebuah teks Proklamasi dibacakan.

Inilah sebuah pernyataan kemerdekaan yang sebelumnya di dalam pidatonya Soekarno ada mengatakan “…sekarang tibalah saatnya kita benar-benar mengambil nasib bangsa dan tanah air di tangan kita sendiri. Hanya bangsa yang berani mengambil nasib di tangan sendiri, akan dapat berdiri dengan kuatnya…”

Puncak perjuangan yang pada akhirnya harus keluar dari mulut Soekarno, sebuah bukti sejarah bahwa ia memang layak mengambil posisi untuk menyatakan itu. Karena sebelum Proklamasi ini terjadi, sebelumnya juga sudah dibacakan dua proklamasi yaitu Proklamasi Gorontalo 23 Januari 1942 dan Proklamasi Cirebon 15 Agustus 1945. Namun kedua Proklamasi ini tidak diakui sebagai buah pernyataan kemerdekaan bangsa Indonesia dalam arti sebagai hari peringatan kemerdekaan bangsa Indonesia.

Proklamasi Gorontalo 23 Januari 1942
Kekalahan Belanda oleh Jepang, pada Perang di Laut Jawa, membuatnya menjadi gelap mata. Gorontalo dibumi hanguskan yang dimulai pada tanggal 28 Desember 1941. Adalah seorang pemuda bernama Nani Wartabone (saat itu berumur 35 tahun) memimpin perjuangan rakyat Gorontalo dengan menangkapi para pejabat Belanda yang masih ada di Gorontalo.

Bergerak dari kampung-kampung di pinggiran kota Gorontalo seperti Suwawa, Kabila dan Tamalate, mereka bergerak mengepung kota Gorontalo. Hingga akhirnya Komandan Detasemen Veld Politie WC Romer dan beberapa kepala jawatan yang ada di Gorontalo menyerah takluk pada pukul 5 subuh.

Dengan sebuah keyakinan yang tinggi, pada pukul 10 pagi Nani Wartabone memimpin langsung upacara pengibaran bendera Merah Putih di halaman Kantor Pos Gorontalo. Dan dihadapan massa yang berkumpul, ia berkata :

“Pada hari ini, tanggal 23 Januari 1942, kita bangsa Indonesia yang berada di sini sudah merdeka bebas, lepas dan penjajahan bangsa mana pun juga. Bendera kita yaitu Merah Putih, lagu kebangsaan kita adalah Indonesia Raya. Pemerintahan Belanda sudah diambil oleh Pemerintah Nasional. Agar tetap menjaga keamanan dan ketertiban.”

Selanjutnya Nani Wartabone mengumpulkan rakyat dalam sebuah rapat akbar (layaknya peristiwa lapangan Ikada) di Tanah Lapang Besar Gorontalo untuk menegaskan kembali kemerdekaan yang sudah diproklamasikan.

Namun sayangnya ketika Jepang mendarat di Gorontalo, 26 Februari 1942, Jepang melarang pengibaran bendera Merah Putih dan memaksa rakyat Gorontalo untuk takluk tanpas syarat kepada Jepang.

Kisah Nani Wartabone terlalu panjang untuk diungkapan, walau ia di masa Jepang mengalami patah semangat ketika Jepang tak mau diajak berkompromi hingga akhirnya ia kembali ke kampung halamannya di Suwawa dan hidup sebagai petani.

Saat kekalahan Jepang oleh Sekutu, Jepang bersikap lain. Sang Saka Merah Putih diijinkan berkibar di Gorontalo dan Jepang menyerahkan pemerintahan Gorontalo kepada Nani Wartabone pada tanggal 16 Agustus 1945. Sementara rakyat Gorontalo baru mengetahui telah terjadi Proklamasi Kemerdekaan Indonesia di Jakarta pada tanggal 28 Agustus 1945.

Nani Wartabone memimpin Gorontalo untuk masa-masa kelam berikutnya, menghadapi pasukan Belanda yang membonceng Sekutu. Dalam sebuah perundingan di sebuah kapal perang sekutu pada tanggal 30 November 1945, Belanda menangkap dan menawannya. Ia dibawa ke Manado dan dijatuhi hukuman 15 tahun penjara atas tuduhan makar pada tanggal 23 Januari 1942 yaitu Proklamasi yang dibacakannya.

Namun di waktu yang berjalan, kekalahan sekutu mengubah nasibnya kelak. Ia kembali ke Gorontalo pada tanggal 2 Februari 1950. Nani Wartabone pada tanggal 6 April 1950 menolak RIS dan memilih bergabung dengan NKRI. Untuk beberapa waktu ia dipercaya sebagai kepala pemerintahan di Gorontalo, hingga Penjabat Kepala Daerah Sulawesi Utara, dan anggota DPRD Sulawesi Utara. Selanjutnya ia memilih untuk kembali tinggal dan bertani di desanya di Suwawa.

Tapi itu juga tak berlangsung lama. Letkol Ventje Sumual dan kawan-kawannya memproklamasikan pemerintahan PRRI/PERMESTA di Manado pada bulan Maret 1957. Ia terpanggil kembali untuk melawan. Namun perlawanan tak seimbang, karena pasukan Nani Wartabone kekurangan persenjataan, hingga mereka memilih untuk bergerilya di dalam hutan, sekedar menghindar dari sergapan tentara PRRI/PERMESTA.

Pada bulan Ramadhan 1958 datanglah bantuan pasukan tentara dari Batalyon 512 Brawijaya yang dipimpin oleh Kapten Acub Zaenal dan pasukan dari Detasemen 1 Batalyon 715 Hasanuddin yang dipimpin oleh Kapten Piola Isa. Bersama pasukan-pasukan dari pusat inilah mereka berhasil merebut kembali pemerintahan di Gorontalo dari tangan PRRI/PERMESTA pada pertengahan Juni 1958.

Proklamasi Cirebon 16 Agustus 1945
Kekalahan Jepang tinggal menghitung hari saja, setelah dijatuhkannya bom atom di Hiroshima dan Nagasaki. Namun karena Jakarta tidak termasuk jalur perang Jepang dengan Sekutu, maka yang terlihat kekuatan bala tentara Jepang masih utuh.

Suasana Jakarta tetap mencekam bagi para kelompok pergerakan. Ada 4 kelompok illegal menurut Maroeto Nitimihardjo yang tampak saat itu, yaitu kelompok Soekarni, Kelompok Sjahrir, Kelompok Mahasiswa dan Kelompk Kaigun.

Kelompok-kelompok itu mendengar Sjahrir meminta Soekarno dan Hatta untuk mempercepat pernyataan Proklamasi sekembalinya Soekarno dan Hatta dari perundingan di Dalat, Saigon dengan Marsekal Terauchi, wakil kaisar Jepang. Namun Soekarno masih menunggu kepastian dari Laksmana Maeda tentang hal kekalahan Jepang tersebut

Hal ini membuat kelompok-kelompok illegal itu marah dikarenakan mereka melihat keraguan Sjahrir selama ini untuk menjalankan kesepakatan bahwa Sjahrirlah yang harus siap memimpin kemerdekaan dikarenakan ia bersih dari pengaruh Jepang. Hingga membuat kelompok-kelompok illegal ini, tidak termasuk Sjahrir bergerak cepat.

Terjadi beberapa pertemuan antara lain di Jalan Cikini Raya 71, di Lembaga Ecykman dan di Laboratorium Mikrobiologi (di samping pasar Cikini). Wikana dan dr. Darwis ditugaskan untuk mendesak langsung Soekarno-Hatta (tanpa perantara Sjahrir) untuk memproklamirkan kemerdekaan yang berujung dengan “penculikan” atau membawa Soekarno-Hatta ke Rengasdengklok. Gerak cepat yang tak ragu-ragu ini akhirnya melahirkan sebuah peristiwa di pagi hari di tanggal 17 Agutus 1945 sebagai hari kemerdekaan.

Di waktu yang berjalan cepat dalam ketidak pastian peristiwa, seorang bernama dr.Soedarsono (ayah dari Juwono Soedarsono) datang bertemu Maroeto Nitimihardjo (seperti pengakuannnya di buku berjudul “Ayahku Maroeto Nitimihardjo Mengungkap Rahasia Gerakan Kemerdekaan” karangan Hadidjojo, anak Maroeto) di sebuah ‘pengungsian’ bagi istri dan anaknya yaitu di desa Perapatan, sebelah barat Palimanan, 30 km jauhnya dari Cirebon tempat dr.Soedarsono berasal. Dr.Soedarsono meminta teks Proklamasi yang dibuat Sjahrir yang katanya dititipkan pada Maroeto. Namun Maroeto menyatakan tidak ada.

Hingga dr.Soedarsono menjadi berang dan berkata, “Saya sudah bersepeda 60 kilometer hanya untuk mendengar, Sjahrir tidak berbuat apa-apa. Katakan kepada Sjahrir, saya akan membuat proklamasi di Cirebon.”

Dan akhirnya terkabarlah bahwa Proklamasi itu dibuat dan dibacakan oleh dr.Soedarsono pada pagi hari tanggal 16 Agustus 1945 di alun-alun Cirebon yang dihadiri sekitar 150 orang. Sehari sebelum Soekarno membacakan Proklamasi di penggangsaan Timur 56 Jakarta.

Namun kisah yang dipaparkan Maroeto berbeda dengan kisah yang diungkap oleh Des Alwi, anak angkat Sjahrir. Menurutnya, teks proklamasi yang dibacakan Soedarsono adalah hasil karya Sjahrir dan aktivis gerakan bawah tanah lainnya yang melibatkan Soekarni, Chaerul Saleh, Eri Sudewo, Johan Nur, dan Abu Bakar Lubis. Penyusunan teks dilakukan di Asrama Prapatan Nomor 10, Jakarta, pada 13 Agustus 1945.

Ada sebaris teks proklamasi yang diingat oleh Des Alwi yaitu : “Kami bangsa Indonesia dengan ini memproklamirkan kemerdekaan Indonesia karena kami tak mau dijajah dengan siapa pun juga.

Senin, 06 Agustus 2012

Lima Mitos dan Kesalahpahaman Soal Mars


Mars, tetangga Bumi, mungkin adalah planet yang paling sering dipelajari di tata surya kita. Sudah ada dua robot penjelajah, Spirit dan Opportunity, yang meneliti permukaan Mars sejak 2004.

Kini Spirit tak lagi mengirim data komunikasi kembali ke Bumi. Meski Opportunity masih berjalan namun NASA berencana mengirimkan robot penjelajah ketiga di permukaan Mars pada Senin (6/8) siang WIB bernama Curiosity. Robot penjelajah ini akan mengangkut instrumen ilmiah dengan massa 10 kali lebih banyak dari robot-robot penjelajah sebelumnya di Mars. Robot ini diharapkan bisa memberi kesempatan untuk mengetahui Planet Merah secara lebih mendalam.

 

Sebelum eksplorasi Mars dimulai, ada kesalahpahaman yang muncul tentang planet ini akibat minimnya informasi. Berikut adalah mitos-mitos Mars yang masih bertahan.

Mitos #1: Ada wajah di Mars
Pada 1976, pesawat luar angkasa Viking 1 milik NASA mengambil foto permukaan planet Mars yang ternyata agak mengerikan. Terlihat seperti ada wajah manusia yang melihat dari permukaan planet tersebut. Ilmuwan sudah mengatakan bahwa 'Wajah di Mars' adalah trik cahaya dan bayangan, namun publik keburu heboh. Para penyuka teori konspirasi menganggap wajah di Mars sebagai bukti kehidupan. Tabloid gosip pun terus membahasnya. Bahkan, episode serial televisi "The X-Files" pernah membahas hal ini pada 1993 (episode: "Space").

Pada 1998, Mars Global Surveyor NASA terbang ke 'wajah' tersebut dan mengambil gambar tajam pertama dari bentuk tanah di Mars sejak misi pesawat Viking. Kali ini, bentuknya tidak lagi seperti wajah, melainkan hanya mesa, semacam bukit atau gunung dengan permukaan rata. Teori wajah di Mars pun semakin diragukan lagi pada 2001, saat Mars Global Surveyor mengambil lebih banyak foto. Dengan resolusi tinggi, wajah di Mars ternyata hanyalah sebuah 'butte', bukit terisolasi dengan bagian atas rata.

Mitos #2: Penduduk Mars membangun saluran air yang rumit
Lama sebelum wajah Mars menjadi misteri publik, pengamat planet yakin bahwa ada bentuk-bentuk aneh menghiasi permukaan Planet Merah tersebut. Pada 1887, astronom Italia Giovanni Schiaparelli melihat bentuk-bentuk yang ia sebut 'canali' atau kanal, di permukaan planet Mars. Apakah fitur-fitur ini bisa menjadi bukti irigasi dan peradaban?

Begitulah yang dipikirkan oleh pebisnis Amerika Percival Lowell. Gambar-gambarnya akan kanal-kanal di Mars dan tiga buku yang ia terbitkan antara 1895 dan 1908 menyebarkan ide bahwa ada mahluk cerdas yang membangun kanal untuk menarik air dari puncak es Mars.

Foto jarak dekat Mars pada 1965, diambil oleh pesawat luar angkasa Mariner 4, membunuh teori tersebut. Ternyata kanal itu tidak ada, hanya ilusi optik.

Mitos#3: Mars punya lautan
Awalnya, Mars diduga memiliki lautan. Pada 1784, astronom Sir William Herschel menerbitkan penelitian hasil pengamatan teleskop akan Mars. Ada temuan yang tepat dari laporan tersebut, namun Herschel membuat asumsi salah akan area gelap di Mars yang ia anggap sebagai lautan. Ide bahwa Mars punya lautan bertahan sepanjang 1800an.

Setelah Mars dilihat lebih dekat, planet itu ternyata sangat kering, meski para ilmuwan percaya bahwa ada air yang pernah mengalir di planet itu miliaran tahun lalu. Sampai sekarang, air yang ditemukan di Mars sudah 'terkunci' jadi es di tanah, sementara bukti air di permukaan Mars masih belum jelas.

Mitos #4: Mars akan terlihat sama besarnya seperti Bulan
Sejak 2003, beredar email yang mengklaim bahwa pada tanggal-tanggal tertentu, Mars akan terlihat sama besarnya seperti bulan purnama dari Bumi. Dan, dengan pesan tambahan, penulisnya memberi peringatan buat pembaca, "Orang yang hidup sekarang tidak akan bisa melihatnya lagi." Ternyata memang tidak ada yang pernah melihat Mars sama besarnya dengan bulan. Orbit Mars membawa planet tersebut dekat dengan Bumi pada 27 Agustus 2003, namun planet tersebut 'hanya' terlihat enam kali lebih besar dan 85 kali lebih terang, tapi tidak sebesar Bulan.

Posisi Mars pada 2003 ini adalah yang paling dekat dengan Bumi dalam 60 ribu tahun terakhir, sekitar 56 juta kilometer. Sebagai perbandingannya, Bulan rata-rata berada pada jarak 384.400 km dari Bumi. Meski ukurannya jauh lebih besar, Mars harus berada sangat dekat dengan Bumi untuk bisa menyaingi Bulan.

Mitos #5: Ada kehidupan mahluk cerdas di Mars
Kemungkinan adanya kehidupan di Mars memang belum dicoret, namun kini para ilmuwan lebih mencari mikroba kecil, bukan mahluk Mars super cerdas dengan lengan seperti tentakel. Pada 1784, Sir William Herschel yang sangat percaya pada mahluk ekstraterestrial menulis bahwa orang-orang Mars "kemungkinan menikmati situasi yang sama seperti kita."  Dia mendasarkannya pada kanal-kanal yang menjadi dasar adanya peradaban kuno di planet tersebut. Tentu saja, teori akan kanal tersebut tak terbukti.

Mungkin mahluk Mars yang paling terkenal ada di novel karya H.G.Wells berjudul "The War of the Worlds" yang diterbitkan pada 1898. Pada 1938, drama radio dari novel tersebut menyebabkan kepanikan saat para pendengar mengira bahwa benar-benar ada serangan dari Mars. Baru saja 17 tahun sebelumnya, New York Times menerbitkan artikel soal Marconi Wireless Telegraph Company, Ltd., yang menerima transmisi dari Mars secara reguler.

Tempat-tempat Rahasia di Dunia


1. Kamar 308 Nyi Roro Kidul
Kamar No. 13 Hotel Samudra Beach Hotel, Palabuhan Ratu – Sukabumi itu memang magis. Tercium bau (atau wangi ya?) mistik yang sangat kuat di ruangan. Itulah kamar sang Ratu Nyi Roro Kidul, legenda abadi masyarakat Indonesia, warisan alam fikiran Hindu Budha zaman baheula. Didalamnya ada beberapa lukisan Nyi Roro Kidul dalam ukuran besar, dengan wajah cantik namun menyiratkan misteri. Lukisan-lukisan itu adalah karya Basuki Abdullah (pelukis istana zaman Presiden Soekarno). Selain lukisan, kamar yang khusus dipersembahkan untuk sang ratu itu diisi oleh berbagai benda-benda mistik yang menggambarkan seolah Ratu Nyi Roro Kidul memang nyata. Ada juga rupa-rupa kembang, foto-foto dan botol-botol minuman orang yang datang ke kamar itu. Para pengunjung banyak yang datang memohon macam-macam. Padahal, suaminya sendiri seperti dalam foto di atas, tak pernah minta apa-apa. Tangan itu sedang salaman dengan sang istri, sebelum nyi roro kidul melesat lagi terbang dan masuk ke dalam lautan Palabuhan Ratu yang hingga saat ini dan sampai masa mendatang akan tetap misteri. Karena Nyi Roro Kidul sendiri adalah sebuah misteri!!

2. Whites Gentlemens Club
Ini adalah tempat untuk para anggota klub para pria di Inggris, didirikan oleh Francesco Italia Bianco pada tahun 1693. Awal klub ini terbentuk adalah hanya untuk kumpulan para pecinta minuman cokelat panas namun akhirnya menjadi khas dan ekslusif dikarenakan rahasianya itu. dan sekarang tempat ini sangat terkenal dengan permainan judinya yang aneh, seperti bertaruh 3.000 pounds hanya untuk menebak tetesan pertama pada air hujan dari jendela yang mana. Untuk kaskuser yang ingin mendaftar keanggotaan hanya bisa jika diundang dan disetujui oleh 2 orang anggota lainnya.

 
3. Area 51
Area 51 (atau lebih dikenal sebagai US Air Force Flight Test Center, Detachment 3 dan juga samaran-samaran lain Dreamland, Watertown Strip, Paradise Ranch, The Farm, The Box, Groom Lake, dan juga The Directorate for Development Plans Area) adalah sebuah daerah terisolasi di bagian selatan Nevada, yang dimiliki oleh pemerintah Amerika Serikat, digunakan sebagai pusat pembangunan rahasia dan percobaan pesawat – pesawat tempur generasi baru. Area ini juga sangat terkenal karena diduga kuat sebagai pusat penelitian UFO yang sampai sekarang dianggap sebagai salah satu teori konspirasi yang belum terungkap.

yg saya pernah baca tentang area 51 adalah tempat penelitian milik amerika yg sangat dirahasiakan, bahwa ada sampel-sampel mahluk luar angkasa yg pernah jatuh ke bumi. area 51,pada zaman perang dunia sebuah benda luar angkasa berbentuk pesawat aneh dan sebuah mahkluk kecil jatuh di sekitar daerah itu,yang kemudian langsung diselamatkan dan dimasukkan ke pangkalan AS,konon hingga kini pesawat aneh dan mahkluk itu masih diteliti oleh para ilmuwan,yang makin membuat area 51 semakin misterius adalah karena tempat itu sangat tertutup dan hanya orang-orang tertentu yang bisa masuk ke tempat itu.

 
4. Room 39
Kamar 39 atau Biro 39 adl tempat ilegal satu satunya yang didukung penuh oleh suatu negara dan berada disuatu negara. Diproyeksikan sebagai salah satu organisasi rahasia di Korut yang mencari cara untuk mencari cara memperoleh mata uang asing untuk Kim Jong-il. Kamar ini didirikan pada tahun 1970-an dan tidak diketahui dari mana nama ini berasal.
Sangat sedikit sekali informasi tentang Room 39 ini dikarenakan sifat rahasia organisasi sekitarnya. Cara kerja Biro ini adalah menggunakan 10-20 rekening bank diCina dan di Swiss, untuk tujuan pemalsuan, pencucian uang dan transaksi ilegal lainnya. Tempat ini juga disinyalir terlibat dalam penyelundupan Narkoba dan penjualan senjata. Korea Utara telah membantah terlibat dalam kegiatan ilegal apapun. Kamar 39 diyakini berada di dalam sebuah Gedung Partai Buruh di Pyongyang, ibukota Korea Utara.

 
5. Ise Grand Shrine
Ise Grand Shrine Adalah kuil paling suci di Jepang. Tempat ini didedikasikan untuk Amaterasu (dewi matahari) dan telah ada sejak 4SM, Kuil ini diduga untuk menyimpan beberapa dokumen dan beberapa item penting kekaisaran Jepang, salah satunya adalah yang Naikū (mitologi Jepang yang akhirnya berakhir di tangan kaisar pertama). Ise Grand Shine dirubuhkan dan dibangun kembali setiap 20 th atas ide Shinto kematian dan kelahiran (berikutnya pada tahun 2013). Tempat ini sangat sangat sulit untuk dikunjungi, kecuali kaskuser adalah seorang imam atau pendeta yang menjadi anggota keluarga kaisar.

 
6. Mount Weather Emergency Operations Center
Mount Weather Emergency Operations Center Ini adalah tempat yang tidak hanya tertutup oleh umum tetapi itu adalah tempat yang mengharapkan manusia tidak menginjakkan kakinya disana. Lokasi yang berada di Virginia digunakan sebagai pusat operasi untuk Federal Emergency Management Agency (FEMA). Direlokasikan untuk sebuah stasiun kontrol, mengapa sangat terlarang dikarenakan tempat ini mempunyai sistem frekuensi yang sangat tinggi yang menghubungkan sebagian besar badan-badan keamanan publik pemerintah federal dan militer AS dengan sebagian besar negara-negara bagian.

 
7. RAF Menwith Hill
RAF Menwith Hill adalah pangkalan militer dengan koneksi ke jaringan mata-mata ECHELON global. Situs berisi beragam stasiun satelit bawah tanah dan diklaim sebagai stasiun pemantauan elektronik terbesar di dunia. Situs yang terletak dari Skipton A59 Road, sekitar sembilan mil barat Harrogate di North Yorkshire dan menempati sekitar satu mil persegi Moorland.
Tempat ini dibangun oleh Departemen Pertahanan AS